-->
NGx9MGB7Nap6Nax5MaRbNqN7MmMkyCYhADAsx6J=
MASIGNCLEANSIMPLE103

Pemandangan Alam Maninjau Dan Sejarah Museum Rumah Buya Hamka Di Sungai Batang Agam

Piamanexplore.com-Sumatera barat selalu membuat mata terbuka akan keindahan alamnya, banyak hal yang belum sobat diketahui bentang alam yang satu ini.

Landscape nya sangat menggoda bagi pecinta alam, pemandangannya mengundang decak kagum, suasananya sangat asri.

Pahlawan nasional ditanah kelahiran ini dibuatkan Film yang rilease bulan lalu di bisokop seluruh Indonesia.  

Agak sulit menuliskan keindahan alamnya, ya kali ini kita berada di kawasan museum rumah kelahiran Buya Hamka.

Lokasi

Museum rumah kelahiran Buya Hamka terletak di  museum yang terletak di sekitar tepian Danau Maninjau, tepatnya di Nagari Sungai Batang, Kecamatan Tanjung Raya, Kabupaten Agam, Sumatra Barat.

Sejarah berdirinya

Museum ini mulai dibangun pada tahun 2000 dan diresmikan pada tahun 2001 oleh Gubernur Sumatra Barat waktu itu, Zainal Bakar.

Sesuai dengan namanya, museum ini mengkhususkan diri pada koleksi benda-benda peninggalan Buya Hamka, yang bangunannya merupakan rumah yang ditempati Hamka sejak lahir hingga sebelum pindah ke Padang Panjang.

Museum Rumah Kelahiran Buya Hamka terletak pada ketinggian yang lebih tinggi 5 meter dari jalan raya di sekitarnya. Museum ini menghadap ke arah barat atau Danau Maninjau.

Museum ini memiliki bentuk arsitektur layaknya Rumah Gadang dengan atap bergonjong dan hiasan ukiran Minang.

Menurut wikipedia

Museum ini mulai dibuka pukul 8.00 hingga pukul 15.00 waktu setempat. Namun biasanya akan tetap dibuka untuk sementara waktu meski pengunjung melewati batas waktu kunjungan.

Dari sekian orang yang mengunjungi museum ini, kebanyakan mereka bukan orang Indonesia, melainkan dari Malaysia, Singapura, dan Brunei Darussalam.

Koleksi Peninggalan Buya Hamka

Terdapat berbagai koleksi benda peninggalan Hamka di dalam museum. Ratusan buku, majalah, dan arsip-arsip tentang Hamka tersimpan di dalam lemari kaca, sementara puluhan foto terpajang di dinding-dinding hampir setiap sudut ruangan.

Namun banyak keterangan foto yang tidak akurat, seperti foto Hamka bersama mantan Ketua MPR/DPR Amir Machmud misalnya yang ditulis "Hamka bersama Hamir Marmut".

Selain foto bersama Bung Karno, Bung Hatta, dan sejumlah tokoh lain, juga terdapat foto Hamka semenjak kanak-kanak, remaja, hingga foto lautan manusia mengantar jenazah Hamka ketika meninggal pada tahun 1981.

Terpajang pula foto yang menggambarkan kedekatan Hamka ketika masih remaja dengan Muhammad Natsir, mantan Perdana Menteri Indonesia dan ketua partai Masyumi kelahiran Alahan Panjang, Solok yang aslinya juga berasal dari Maninjau.

Di ruang tamu museum, terdapat sebuah meja tempat pengunjung mengisi buku tamu.

Di sebelah ruang tamu, tersusun 5 rak buku kaca tempat menyimpan buku-buku koleksi museum yang jumlahnya sekitar 200 judul.

Namun dari sekitar 118 judul karya Hamka, yang tersimpan di museum ini hanya 28 judul.

Di ruang kamar, terdapat tempat tidur dengan kain kelambu berwarna putih yang dahulu menjadi tempat tidur Hamka.

Selain itu, juga terdapat ruang khusus yang dilengapi kursi-kursi peninggalan orang tua Hamka, lampu gantung kuno.

Satu koper ketika Hamka pertama kali berangkat haji, 8 tongkat, dan baju wisuda lengkap dengan toga.

Ketika Hamka dikukuhkan menjadi Doktor Honoris Causa dari Universitas Kebangsaan Malaysia dan Universitas Al-Azhar, Cairo, Mesir.

Sebagian besar benda-benda peninggalan tersebut merupakan sumbangan dari berbagai pihak, terutama dari keluarga Hamka dan Universitas Kebangsaan Malaysia.

Untuk bisa mengunjungi wisata rumah Buya Hamka Sungai Batang dari jalan utama, sobatexplore perlu melewati jalan kecil.

Jalan ini sekitar 1 kilometer dengan bentang alam hamparan sawah dan panorama perbukitan yang begitu teramat hijau asri dan menawan.

Dalam kunjungan Sandiaga Uno beberapa tahun lalu menyampaikan bahwa Desa Wisata Sungai Batang memiliki potensi menjadi tujuan wisatawan dengan minatnya yang bisa menarik para turis mancanegara.

Setiap wisatawan yang berkunjung ke surga

Sumatera Barat ini selalu betah untuk berlama-lama sekaligus mengabadikan berbagai keindahan alam yang begitu menggoda.

 

 

Share This Article :
1745663973787222366

Tradisi Rebutan 5 Ton Gula Warga Padang Keturunan India Peringati Wafatnya Ulama Asal India

Piamanexplore- Hari minggu tanggal 1 kemarin bulan 12 2024 ini   Ribuan warga Padang memperebutkan lima ton gula pasir dalam acara Festival ...