Di suatu sudut kota Solok, berdirilah megah sebuah monumen yang tak hanya menarik dari segi arsitektur, tetapi juga sarat akan makna dan sejarah yang dalam.
Tugu Ayam Kukuak Balenggek, begitu orang-orang biasa menyebutnya, menjadi simbol kebanggaan masyarakat setempat dan mengundang decak kagum dari pengunjung yang singgah.
Melihat ke dalam sejarahnya, Tugu Ayam Kukuak Balenggek memiliki cerita yang melampaui batas waktu.
Dibangun sebagai penghormatan terhadap warisan leluhur, tugu ini menceritakan tentang kekuatan dan keberanian yang menjadi ciri khas dari nenek moyang penduduk daerah ini.
Sebuah monumen yang bukan hanya sekadar patung, melainkan penanda perjalanan panjang sebuah komunitas.
Tak hanya tentang sejarah, tugu ini juga menjadi cerminan dari keindahan seni dan estetika yang dimiliki oleh masyarakat Solok.
Arsitektur yang anggun dan detail ukiran yang rumit menjadi bukti akan kepiawaian para pengrajin lokal dalam menciptakan sebuah karya yang memukau.
Setiap lekukan pada tugu ini menyimpan cerita dan filosofi yang dalam, mengajak kita untuk melihat dan merasakan lebih dari sekadar bentuknya.
Maka, mari kita tidak hanya melihat Tugu Ayam Kukuak Balenggek sebagai objek wisata atau landmark semata.
Jika sering melewati Jalan Lintas Padang-Solok maupun sebaliknya, pasti tidak asing lagi dengan Tugu Ayam
Kukuak Balenggek. Bahkan, tidak akan lengkap rasanya jika tidak berswafoto di Taman Tugu Ayam Kukuak Balenggek, yang letaknya persis di depan Kantor Bupati Solok, Arosuka.
PROGRES pengembangan sektor pariwisata Kabupaten Solok terbilang cukup signifikan. Destinasi wisata kian berkembang pesat, perpaduan keindahan alam dengan budaya lokal sejauh ini cukup sukses menarik perhatian wisatawan.
Tugu ini menjadi salah satu ikon objek wisata yang berlokasi di jalan lintas Solok-Padang km 24 Arosuka. Tugu ini dekat dengan Taman Arosuka yang menjadi tempat nongkrong sekaligus rest area bagi para pengendara atau wisatawan.
Di kawasan ini terdapat banyak pedagang kaki lima yang menjual berbagai macam makanan dan minuman. Tapi, tak hanya sekedar taman, kesejukan alam Arosuka setidaknya membuat sensasi berlibur ke Kabupaten Solok yang terkenal dengan hawa sejuknya semakin terasa.
Nongkrong di taman, kemudian berswafoto dengan latar Tugu Ayam dan komplek perkantoran bupati, sambil ditemani segelas kopi panas yang bisa dibeli ke pedagang sekitar, terlebih udara yang sejuk, dijamin membuat pengunjung bisa merasakan “inilah Solok yang sebenarnya Solok”
Tak heran, pada hari-hari biasa pada sore harinya puluhan orang memadati kawasan tersebut, mereka silih berganti menjepret diri dengan latar tugu ayam.
Pada hari-hari tertentu, apalagi libur Lebaran lalu, ratusan orang singgah disana, baik untuk sekedar melepas penat, maupun sengaja datang kesana untuk berfoto ria.
Kepala Dinas Pariwisata Kabupaten Solok Armen AP mengatakan, kawasan tugu ayam sebenarnya bukan salah satu objek pariwisata, namun ia menegaskan kalau tugu ayam merupakan poros utama pariwisata kabupaten Solok.
Dalam artian sebagai punghubung destinasi di Bagian Selatan Solok (danau diatas/dibawah, Alahan panjang resort, kebun teh, dll) dengan objek wisata bagian utara (Danau Singkarak, Matoaie Paninggahan, dll).
“Jika ada pengunjung setelah mengunjungi Danau Kembar, kemudian ingin ke Danau Singkarak, kita harapkan agar istirahat dulu di kawasan tugu ayam, apalagi disana bisa juga berfoto dengan latar tugu ayam,” ungkapnya.
Tak hanya itu, ia juga ingin masyarakat memadati kawasan Taman Arosuka yang letaknya dekat dengan tugu ayam, disana pada hari-hari tertentu selalu diadakan berbagai iven, terutama pada peringatan ulang tahun Kabupaten Solok, dan hari libur lainnya.
“Kita harap pengunjung bisa nyaman di Kabupaten Solok, dengan konsep pariwisata berbasis kebudayaan tersebut,” tutupnya.
