-->
NGx9MGB7Nap6Nax5MaRbNqN7MmMkyCYhADAsx6J=
MASIGNCLEANSIMPLE103

Tradisi-Tradisi Unik Yang Masih Ada Saat Lebaran Di Pariaman

Piamanexplore.com-Aktivitas yang dilakukan masyarakat Sumatera Barat atau Sumbar ketika jelang lebaran Idul Fitri, selain menyiapkan makanan juga menjalankan tradisi unik yang telah dilestarikan sejak dulu.

Beberapa tradisi jelang lebaran Idul Fitri di Sumbar seperti Pulang Basamo dan Manambang, kegiatan yang dijalankan oleh masyarakat Minangkabau tak luput dari unsur kebersamaan dan gotong royong.

Dilansir dari kabarbumn.com, berikut adalah tradisi unik jelang lebaran Idul Fitri yang selalu dilakukan oleh masyarakat Sumbar. Simak selengkapnya..

Pulang Basamo

Kebiasaan masyarakat Indonesia yang tinggal di daerah perantauan ketika jelang lebaran yakni melakukan mudik atau pulang kampung ke daerah asal.

Sama halnya dengan masyarakat Sumbar yang juga melakukan mudik, dalam bahasa Minang disebut Pulang Basamo.

Keunikan dari tradisi Pulang Basamo yaitu para perantau asal Sumbar akan saling membantu agar bisa pulang bersama-sama saat jelang lebaran Idul Fitri

Begitu sampai di kampung halaman, masyarakat desa akan menyambut para perantau dengan penuh antusias dan senang.

Bahkan disediakan juga sebuah panggung hiburan untuk mempererat hubungan persaudaraan masyarakat Sumbar.

Kabau Sirah

Bagi masyarakat Padang Pariaman sudah pasti tak asing dengan tradisi jelang lebaran Idul Fitri bernama Kabau Sirah. Berasal dari bahasa Minang, Kabau Sirah artinya menyembelih hewan kerbau.

Hewan kerbau yang disembelih nantinya akan dimasak menjadi berbagai makanan lezat khas Minang seperti rendang, gulai, dan lain-lain untuk disajikan ketika lebaran Idul Fitri.

Marandang

Selain Kabau Sirah, tradisi unik lainnya di Sumbar ketika jelang lebaran Idul Fitri yaitu Marandang. Dalam bahasa Minang, Marandang artinya memasak rendang.

Terkenal dengan salah satu makanan terbaik di dunia, rendang dimasak dengan api bersuhu rendah dalam waktu yang cukup lama, yakni sekitar 4-5 jam agar bumbu meresap hingga ke dalam daging.

Manjalang Mintuo

Berikutnya ada tradisi Manjalang Mintuo yang masih dilakukan oleh masyarakat Sumbar. Tradisi ini memiliki simbol keakraban antara keluarga laki-laki dengan perempuan.

Saat menjelang malam lebaran, para istri biasanya akan mengunjungi rumah mertua untuk sekedar bersilaturahmi ditemani kerabat dan kedua orang tua.

Tidak hanya datang dengan tangan kosong, para istri akan membawakan mertuanya berupa rantang yang berisi makanan khas Minang seperti rendang, kue, hingga gulai.

Manambang

Salah satu tradisi yang paling disukai oleh anak-anak di Sumbar yaitu berkeliling ke rumah warga sekitar seusai shalat Idul Fitri untuk bersilaturahmi sembari menikmati makanan yang disediakan.

Selain itu, anak-anak juga akan Manambang atau mencari THR yang telah disiapkan oleh setiap tuan rumah yang dikunjungi.

Pemilik rumah akan membagikan berbagai ecahan uang receh kepada anak-anak yang datang.

 

Share This Article :
1745663973787222366

Rohana Kuddus Srikandi Islam Wanita Minang Sahabat Pena R.A Kartini

Piamanexplore- Setiap tanggal 21 April, bangsa Indonesia memperingati hari Kartini. Mengapa Kartini yang lebih dikenang padahal banyak perem...