-->
NGx9MGB7Nap6Nax5MaRbNqN7MmMkyCYhADAsx6J=
MASIGNCLEANSIMPLE103

Penemuan Benda Peninggalan Belanda Di Kayutanam Padang Pariaman

Piamanexplore-Sejarah mencatat eksploitasi kopi dalam bentuk Sistem Tanam Paksa Kopi di pedalaman Minangkabau diterapkan tahun 1847 pada pemerintah Gubernur Michiels di Sumatera Barat.

Sistem Tanam Paksa Kopi berlangsung hingga awal abad ke-20. Kopi menjadi komoditi yang laku di pasar internasional kala itu.

Sehingga Belanda menggunakan kesempatan itu ketika telah menduduki wilayah Sumatera Barat dengan menerapkan tanam paksa kopi.

Penerapan sistem tersebut, dilakukan di seluruh wilayah Sumatera Barat termasuk Padang Pariaman.

Rumah Putiah merupakan salah satu  peninggalan bangunan kolonial Belanda bersejarah yang terletak di Korong Tarok Nagari Kapalo Hilalang Kecamatan 2X11 Kayutanam Kabupaten Padang Pariaman.

Rumah putiah yang dulunya dipakai sebagai area perkebunan kopi ini dibuktikan dengan ditemukannya sisa-sisa bangunan berupa Bata bertulis

“CHAMOTTE-UNIE, E-I, GELDERMALSEN”, Bata bertulis "J.T”, Bata bertulis “BIZEN”, Sisa bangunan dari Rumah Tuan Semar (bangunan Pengintaian),

Sisa Tangga dari Bangunan Pengintaian, sisa  Bangunan PLTA, piring dan vas bunga  dari kawasan pemukiman perkebunan kopi masa kolonial Belanda.

Selain itu juga ditemukan sisa-sisa bangunan dari perkebunan karet yang sangat dimungkinkan beroperasi dimasa pendudukan jepang di Padang Pariaman.

Sisa bangunan dan peninggalan sejarah dikawasan ini memiliki potensi untuk dijadikan objek wisata budaya unggulan di Kabupaten Padang Pariaman.

Sekarang Rumah Putiah akhirnya di kelola menjadi sebuah objek wisata Pemandian Rumah Putiah yang banyak diminati oleh masyarakat baik dalam maupun luar daerah Padang Pariaman.

Share This Article :
1745663973787222366

Banyak Pro Dan Kontra Untuk Apa Kapal Perang Teluk Bone di Pariaman, Begini Respon Genius Umar

foto media center kominfo kota pariaman Piamanexplore- Sejak kedatangan kapal perang teluk bone di Pariaman banyak yang pro dan juga kontra ...