Buyung pendek tak mau
kalahKMS singgalang 1986
Pada KMS singgalang (koran masuk sekolah) 2 desember 1986.
Buyung pendek sesuai namanya memang bertubuh pendek tingginya kini Cuma 110 cm dengan berat 30 kg tapi hal ini tak membuat ia merasa kurang dari teman-temannya itulah kelebihannya. Ia pun bercita-cita agar kelak meraih gelar kesarjanaan, saya akan perlihatkan bahwa saya juga mampu seperti teman-teman lainnya, tekadnya.
Tujuh belas tahun yang lalu, di tahun 1979 ibu kani melahirkan seorang bayi ibu itu cukup terkejut, bayi yang baru saj dilahirkannya tak begitu panjang berbeda dari ukuran normal kelahiran bayi-bayi lainnya, tapi ibu kani yang pekerjaan sehari-harinya berjualan kecil-kecilan itu tetap membesarkan anaknya dengan sepenuh limpahan kasih sayang apalagi beberapa bulan setelah kelahiran buyung suaminya pun meninggal. Tinggallah ibu kani sendiri membesarkan anaknya kakak-kakak buyung sudah lebih dulu pergi merantau.
Meningkatlah usia si buyung karena ukuran tubuhnya panggilannya pun bertambah menjadi buyung pendek ia seperti anak-anak lainnya tetap sekolah kini ia sudah di SMP kampung dalam pariaman.
Walau teman-temannya namun ada juga yang terkadang mengejek buyung karena ukuran tubuhnya itu tapi ia tetap menerimanya dengan lapang dada. “saya sama halnya mereka seperti mereka sama-sama ciptaan tuhan karenanya tak pernah merasa dendam pada mereka bahkan saya akan perlihatkan bahwa saya juga mampu seperti mereka” tutur buyung dan saya ingin membahagiakan mak ucapnya pula mengenang kerja keras orang tuanya menyekolahkannya.
#Piaman histori