-->
NGx9MGB7Nap6Nax5MaRbNqN7MmMkyCYhADAsx6J=
MASIGNCLEANSIMPLE103

Arti Istilah Badoncek, Barantam, Badantam Atau Baretong Pada Masyarakat Padang Pariaman

foto grup Fb pareso
Piamanexplore.com-Sobat pernah mendengar kata “badoncek” dalam Bahasa Minang? Adalah suatu kegiatan patungan/urunan uang secara spontan yang dilakukan oleh masyarakat Padang Pariaman-Sumatera Barat.

Hal ini dilakukan dalam setiap kegiatan sosial sebagai wujud peran aktif mereka untuk mendukung kegiatan itu.

Dalam kehidupan bermasyarakat manusia dituntut untuk saling kerja-sama satu sama lain, sebab tiap orang memiliki kemampuan yang terbatas dalam upaya pemenuhan berbagai macam kebutuhan hidup.

Kerjasama ini tentu saja sifat gotong royong, tolong-menolong pada setiap kesempatan, misalnya dalam upacara perkawinan, bisa juga saat kemalangan atau ada kaum kerabat warga kampung yang meninggal dunia, atau batagak “kudo-kudo”(mendirikan membangun rumah).

Badoncek di setiap nagari di wilayah Kabupaten Padang Pariaman mempunyai sebutan yang berbeda. 

Ada yang menyebutnya dengan istilah barantam/badantam, bermasyarakaik, badoncek, baretong dan lain-lain, semua dipengaruhi oleh kebiasaan dalam masyarakat itu sendiri.

Namun pada prinsipnya; badoncek atau badantam adalah kegiatan tolong menolong dimana setiap pemuda anggota masyarakat, kaum kerabat, teman atau sahabat saling menyumbang.

Yang di sumbangkan itu bisa berupa materil seperti uang, hadiah maupun dalam bentuk tenaga dll guna membantu keluarga pengantin untuk meringankan biaya pesta perkawinannya.

Atau jika ada kemalangan-kematian, maupun mendirikan rumah, terlepas dari sumbangan yang diberikan itu bermaksud agar badoncek juga dilakukan di rumah para penyumbang ketika gilirannya tiba.

Kegiatan serupa juga banyak dijumpai pada masyarakat Padang Pariaman di rantau.

Merupakan kearifan lokal, ada juga pula acara badoncek ketika menghimpun dana untuk program pembangunan untuk surau atau masjid atau kegiatan apa saja yang menyangkut sosial kemasyarakatan.

Tapi, alangkah tidak logisnya jika badoncek maksudkan untuk menyokong salah seorang calon yang maju untuk pilkada misalnya, (ada juga terdengar begitu).

Budaya badantam/badoncek pada intinya memiliki makna yang mendalam dalam filosofi adat Minangkabau.

Hakikat hidup adalah tidak sendiri, tetapi saling butuh uluran dan mengulurkan tangan guna membantu sesama anggota masyarakat.

“Barek samo dipikua, jikok ringan samo dijinjiang”. sehingga kesatuan dan persatuan masyarakat Padang Pariaman “Saciok nan bak ayam, sadanciang nan bak basi” dapat dilihat dari kegiatan badoncek ini.

“Haa.. Ko nan partamo dari tukang corong, Rp100.000.. Iko dari Niniak Mamak kito Dt. Rajo Dilangik,, saratuih ribu rupaiah..”

foto grup fb pareso
Nah, sialaai?.. Lakehlah, supayo salasai acara kito untuk kito ko” “Putiah hati bakaadaan yo kito caliak-an saat kini ko”.. Nah, sialaai, capeklah, bia makan basamo koto lai”..

Demikian biasanya pembawa acara (tukang corong) melakukan himbauan-provokasi pada yang hadir saat badoncek..

Para Sahabat Pareso!

Masih adakah kegiatan serupa di wilayah masing-masing atau di rantau, dalam bentuk kearifan lokal yang perlu dilestarikan terus-menerus?

Salam Hangat Pareso! Junisra Syam.

Share This Article :
1745663973787222366

Tradisi Rebutan 5 Ton Gula Warga Padang Keturunan India Peringati Wafatnya Ulama Asal India

Piamanexplore- Hari minggu tanggal 1 kemarin bulan 12 2024 ini   Ribuan warga Padang memperebutkan lima ton gula pasir dalam acara Festival ...