-->
NGx9MGB7Nap6Nax5MaRbNqN7MmMkyCYhADAsx6J=
MASIGNCLEANSIMPLE103

Puncak Koto Panjang Wisata Dengan Panorama Menarik Dari Ketinggian Pasaman

foto wahidin azka
Kabupaten Pasaman memiliki objek wisata baru yang patut dikunjungi, yakni Puncak Kota Panjang. 

Di sana, pengunjung tak hanya bisa melihat sebagian daerah Pasaman dari ketinggian, namun juga bisa menjajal sejumlah wahana permainan yang menarik.

Objek wisata Puncak Koto Panjang berlokasi di Nagari Lansekkadok, Kecamatan Rao Selatan, Kabupaten Pasaman. 

Saat ini, objek wisata baru tersebut ramai dikunjungi oleh masyarakat lantaran memiliki keindahan yang tidak dimiliki oleh objek wisata lainnya.

Untuk bisa sampai ke objek wisata Puncak Koto Panjang, pengunjung hanya membutuhkan waktu sekitar satu jam baik dari arah Lubuksikaping maupun dari arah Rao. 

Sampai saat ini objek wisata tersebut masih dikelola oleh pihak nagari setempat.

Di sepanjang jalan menuju Puncak Koto Panjang, pengunjung akan disuguhkan pemandangan perkebunan masyarakat, mulai dari lahan jagung hingga kebun sereh wangi, yang membentang di sepanjang jalan.

Tiket Masuk Dan Parkir

Untuk tarif masuk menuju objek wisata tersebut, pengunjung cukup membayar tiket seharga Rp5 ribu saja per orang. 

Tarif ini sudah termasuk biaya parkir dan sudah bisa menikmati fasilitas yang tersedia di tempat wisata.

Fasilitas

Sesampainya di lokasi wisata, pengunjung tidak akan kecewa, karena pengelola wisata sudah menyediakan berbagai jenis fasilitas dalam objek wisata yang cocok buat anak-anak dan keluarga.

Ketua Pokdarwis Nagari Lansek kadok, Hendra mengatakan, keunggulan objek wisata Puncak Koto Panjang adalah pemandangan dari puncak bukit yang bisa melihat 5 kecamatan di Pasaman sekaligus.

"Selain itu, objek wisata ini juga berkonsep wisata syariah. Saat ini masih terus dilakukan tahap pengembangan, dan perlu dukungan dari pemerintah nagari, kabupaten, dan masyarakat demi kelangsungan peningkatan perekonomian masyarakat," ujarnya.

Wahana Yang Tersedia

Ia menambahkan, wahana yang disediakan pastinya akan sangat memuaskan pengunjung.

Mulai dari rumah pohon, ayunan untuk anak-anak dan dewasa taman kelinci untuk menambah pengetahuan anak, seluncuran tali, dan pondok-pondok lesehan yang bisa dimanfaatkan oleh keluarga untuk beristirahat sambil menikmad keindahan alam.

Selain itu, bagi pengunjung yang hobi traveling, juga bisa berkeliling dengan sepeda motor ATV yang sudah disiapkan oleh pengelola.

foto yoan abdyel
Penginapan

Pengunjung juga bisa menginap di pondok atau tenda yang disediakan dengan menyewa kepada pengelola wisata.

"Tenda sudah kami sediakan untuk pengunjung yang ingin menginap. Jika memang tidak nyaman dengan tenda, kita juga sudah ada pondok-pondok untuk menikmati udara dan pemandangan pagi hari," jelasnya.

Foto Prewedding

Lebih lanjut Hendra menyampaikan, lokasi objek wisata juga sering digunakan oleh pasangan yang ingin menikah untuk foto prewedding, dan masih banyak lagi wahana yang atau objek yang dinikmati pengunjung.

foto Muhammad firmansyah SN
Ia menceritakan, menjelang libur nasional dan Tahun Baru, pengunjung yang datang ke lokasi wisata mencapai 700 orang per hari. Jika dibandingkan dengan hari biasa hanya mencapai 100 orang paling banyak per hari.

"Alhamdulillah, semenjak kawan-kawan aktif mengembangkan wisata, pengunjung kian hari bertambah banyak. Ini juga berkat dukungan pemerintah, sehingga bisa mendongkrak perekonomian masyarakat," ungkapnya.

Salah seorang pengunjung, Armelia, 24 mengungkapkan kekagumannya terhadap objek wisata Puncak Koto panjang. 

foto saiful anwar
Ia menilai objek wisata ini nantinya akan menjadi salah satu tujuan wisata oleh masyarakat karena fasilitas sudah mulai lengkap.

la berharap, pengelola wisata terus meningkatkan perkembangan objek wisata Punek Koto Panjang, agar masyarakat tidak menghambur-hamburkan uang demi menikmati wisata di daerah lain.

Share This Article :
1745663973787222366

Rohana Kuddus Srikandi Islam Wanita Minang Sahabat Pena R.A Kartini

Piamanexplore- Setiap tanggal 21 April, bangsa Indonesia memperingati hari Kartini. Mengapa Kartini yang lebih dikenang padahal banyak perem...