-->
NGx9MGB7Nap6Nax5MaRbNqN7MmMkyCYhADAsx6J=
MASIGNCLEANSIMPLE103

Tragedi Kansas Di Pariaman, Sebab Hilangnya Keberadaan Warga Cina Di Pariaman

pic republika.co.id
sumber Yt Fatma Anisa

piamanexplore.com-Jejak kelam peristiwa kansas 44 di kota pariaman, saudara kita yang beretnis tionghoa sangat terkenal dengan ada dimana-mana hampir di seluruh kota di penjuru dunia mereka pasti bermukim karena mereka memiliki kebiasaan berdagang. Namun, hal tersebut tidak berlaku di kota pariaman yaitu , salah satu kota di sumatra barat. Ternyata alasan di balik semua itu adalah karena, pada tahun 1944 terjadi peristiwa yang sangat mengerikan, peristiwa yang sangat mencekam yang dinamakan dengan peristiwa kansas.  

Pada tahun 1630 etnis tionghoa datang kepariaman dengan tujuan untuk berdagang karena pada saat itu di pariaman dibangun sebuah pelabuhan terbuka oleh pihak belanda dan menjadikan kota pariaman ini sebagai kota perhimpunan komoditi ekspor yang dibawa dari daerah pedalaman sumatra barat. Kemudian perkembangan etnis tionghoa di kota pariaman ini sangat pesat itu etnis tionghoa ini mampu menyebar keberbagai perkampungan di pariaman seperti kampung cino, kampung jao, kampung pondok dan juga kampung nieh.

monumen angkatan laut pariaman
Pada saat itu etnis tionghoa sangat di sayangi oleh belanda hal itu terjadi karena etnis tionghoa ini sangat pandai menjadi perantara antara pribumi dan juga belanda. Begitupun kehidupan berdampingan dengan antara etnis tionghoa dan pribumi kota pariaman yang sangat harmonis, mereka saling menghargai dengan satu sama lainnya dan saling menghormati budaya masing-masing. Seiring berjalannya waktu penjajah jepang masuk ke kota pariaman. Kehidupan yang awalnya rukun, tentram dan harmonis antara etnis tionghoa dengan pribumi pariaman mulai mengalami keretakan.

Hal ini terjadi karena etnis tionghoa ini melakukan berbagai cara utnuk mengambil hati tentara jepang agar mereka di istimewakan dari pribumi pariaman. Puncaknya pada tahun 1944 pejuang pariaman ingin melakukan penyergapan terhadap pedati tentara jepang. Pada saat itu ada iring- iringan pedati tentara jepang yang melintasi jalan raya pariaman menuju ke sungai limau. Saat itu terdapat tiga hingga empat pedati jepang yang didalamnya terdapat ransum sebagai persediaan tentara jepang selama di pariaman.

Jarak satu pedati dan pedati lainnya ini cukup berjauhan dan momentum tersebutlah yang dimanfaatkan oleh pejuang pariaman ini untuk menyergap salah satu pedati tentara jepang, hingga upaya penyergapan tersebut berhasil dan pedati tentara jepang ini di sembunyikan di salah satu markas besar pejuang pariaman.

Sesampai di tempat tujuan tentara jepang menyadari bahwasanya salah satu dari pedatinya telah hilang dan berkemungkinan disergap oleh pejuang. Menindak lanjuti peristiwa penyergapan oleh pedati tentara jepang tersebut pihak jepang ini melakukan penyisiran dan juga penyebaran mata-mata dijalan yang telah dilalui oleh pedati tersebut. Alhasil puhak jepang ini mengetahui bahwasanya yang menyergap pedatinya adalah pejuang pariaman.

Keesokan harinya markas besar pejuang pariaman ini di kepung oleh tentara jepang dan beberapa pejuang pariaman yang ada dimarkas tersebut ditangkap dan sebagian lainnya berhasil melarikan diri. Dari peristiwa ini pejuang pariaman mencurigai salah seorang etnis tionghoa diduga menjadi mata-mata jepang, ia bernama Too Ghan. Kecurigaan terhadap too ghan ini bukan sentimen belaka terhadap etnis tionghoa namun hal ini memiliki alsan yang sangat logis karena, pada saat itu too ghan ini ketika membeli daging di pasar pauh ia selalu bertanya kepada pribumi perihal peristiwa penyergapan pedati jepang tersebut.

Disisi lain tentara jepang pun sering minum kopi di kedai too ghan dan berbincang dengan too ghan. Untuk memastikan kecurigaan ini terhadap too ghan pejuang pariaman menyuruh anak-anak untuk bermain di sekitar kedai kopi nya si tooghan ini dan mendengarkan pembicaraan too ghan dengan tentara jepang dan disinilah anak-anak ini mendengar pembicaraan too ghan dan tentara jepang ini dan mendapatkan fakta bahwasanya benar si  too ghan dan adik perempuannya terlibat dalam memata-matai pejuang pariaman dan melaporkannya kepada tentara jepang.

Mendengar pengakuan tersebut hal yang sangat mengerikan terjadi salah seorang pejuang pariaman ini reflek melakukan pembunuhan terhadap too ghan dan adik perempuannya leher keduanya di gor..k menggunakan kansas dari kaleng roti hingga leher tersebut nyaris put..s. ke esokan harinya mayat keduanya ini yang kansas tersebut masih melekat di lehernya di letakkan di tugu tabuik guna untuk memperingati seluruh masyarakat kota pariaman yang tidak hanya etnis tionghoa tetapi pribumi juga agar tidak melakukan penghianatan tersebut. Melihat kejadian ini etnis tionghoa yang ada di pariaman terburu-buru melarikan diri keluar kota pariaman.

kuburan cina di padang panjang

hingga saat ini tidak lagi ditemukan etnis tionghoa di kota pariaman karena ketakutan terhadap peristiwa tersebut.  

Share This Article :

Click here for comments 1 komentar:

  1. Konten tulisannya bagus, sayangnya PEUBI kurang diperhatikan

    ReplyDelete
1745663973787222366

Tradisi Rebutan 5 Ton Gula Warga Padang Keturunan India Peringati Wafatnya Ulama Asal India

Piamanexplore- Hari minggu tanggal 1 kemarin bulan 12 2024 ini   Ribuan warga Padang memperebutkan lima ton gula pasir dalam acara Festival ...